Jendral Soedirman dengan seragam khasnya saat peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. |
Pemimpin seperti Jenderal Soedirman tak akan pernah meninggalkan barisan.
Ia bersedia menderita karena rakyat juga sedang merasakan nestapa.
Daripada menyerah dan diasingkan, ia memilih gerilya di dusun dan pegunungan.
Tidur di gubuk yang sama dengan pasukannya, makan dengan menu serupa dengan rakyatnya.
Soedirman manunggal dengan rakyat, ia tak berjarak dengan yang melarat.
Karena memimpin adalah juga menderita, bukan bermewah-mewah dengan harta.
Dengan itulah ia memperjuangkan kemerdekaan dengan mempertaruhkan semua kemungkinan.
Sebab kemerdekaan yang tak diperjuangkan, tidak akan pernah dimenangkan.
Ia bersedia menderita karena rakyat juga sedang merasakan nestapa.
Daripada menyerah dan diasingkan, ia memilih gerilya di dusun dan pegunungan.
Tidur di gubuk yang sama dengan pasukannya, makan dengan menu serupa dengan rakyatnya.
Soedirman manunggal dengan rakyat, ia tak berjarak dengan yang melarat.
Karena memimpin adalah juga menderita, bukan bermewah-mewah dengan harta.
Dengan itulah ia memperjuangkan kemerdekaan dengan mempertaruhkan semua kemungkinan.
Sebab kemerdekaan yang tak diperjuangkan, tidak akan pernah dimenangkan.
Generasi berikutnya yang harus melanjutkan agar pengorbanan generasi soedirman tak disia-siakan.
Karena kemerdekaan yang gagal diisi hanya akan menjadi narasi yang penuh basa-basi.
Komentar
Posting Komentar